“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu,
maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS. At Taubah: 105)
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Mari kita
bersyukur dalam keadaan kerendahan diri dan penghambaan kepada Allah SWT, atas
segala petunjuk-Nya yang telah menganugrahkan iman, lalu mengarahkan kaki kita
berpijak di atas jalan dakwah jalannya
para Nabi dan Rasul. Serta rangkaian kata selawat dan salam kita haturkan
kepada sang revolusioner pengubah peradaban ummat manusia nabi Allah Muhammad
SAW. Mari kita haturkan do’a kepada para pejuang, para tabi’in, para mujahid
dakwah, para ulama, para aktifis dakwah kampus yang tak pernah henti mengusung
panji islam dan menegakkan kalimat Allah di muka bumi. Dan tak lupa kita juga
berdo’a kepada kedua orang tua kita yang dengan keridhoannya dan do’a-do’a
disetiap sujudnya sehingga Allah ridho terhadap kita dalam menjalani setiap
aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Semoga mereka menjadi sumber motivasi,
inspirasi dan kekuatan dalam menjalankan amanah-amanah yang ada di pundak kita
masing-masing.
Ikhwatifillah yang dirahmati Allah...
Ketika kita berbicara tentang dakwah maka
kita akan berbicara tentang perjuangan, kita bicara tentang pengorbanan, kita
bicara tentang totalitas dan kita juga berbicara tentang Cinta. Berjuang untuk
menunaikan tugas dakwah yang mulia ini, berkorban demi tegaknya panji islam
dimuka bumi, totalitas dalam setiap tugas dan amanah yang diberikan serta
menjadi pecinta sejati yang ia lebih cinta terhadap umat ini daripada dirinya
sendiri. Begitulah amanah dakwah tidak ringan, banyak liku dan kendala yang
rumit.
Masih jelas dalam ingatan kami, tanggal 23
juni 2014 saat MUR ke-XV sebuah amanah yang berat Allah letakkan di pundak kami
yang lemah ini, yang memberikan beban mental yang sangat menyesakkan mengingat
kemampuan diri dan pertanggungjawabannya kelak dihadapan Allah. Ana sebagai
Ketua Umum dan Ukh Naila Amalia sebagai
Wakil Ketua umum yang berperan sebagai qiyadah dalam wajihah dakwah ini. Kami
sangat menyadari amanah ini sungguh berat, namun kami juga meyakini bahwa Allah
tidak pernah salah meletakkan amanah dan amanah tidak pernah salah memilih. Berbekal
semangat dan azam yang kuat, dengan keteguhan hati kamipun melangkahkan kaki
dijalan ini.
Satu hal yang menambah giroh dan
kepercayaan diri kami dalam mengarungi prosesi perjalanan dakwah ini kami
meyakini bahwa kami tidak sendiri, pasti akan selalu ada saudara-saudara kami
yang senantiasa akan berjuang bersama kami dan merasakan lejatnya berdakwah
besama. Kami mengajak saudara/i yang menemani kami dalam perjalanan ini
sehingga terbentuklah kepengurusan Rois Fmipa masa jihad 2013-2014. Dengan mengucap
Bismillahirrahmanirahiim kami mulai narasi besar ini.
Ketika perjalanan dakwah ini dimulai,
kami menaruh harapan yang sangat besar atas kemajuan dakwah di fakultas ini.
Melihat pengurus yang memiliki giroh dan semangat yang besar dalam menyusun dan
merencanakan program-program kerja dakwah di bidang/biro masing-masing. Akan
tetapi dikarnakan pemahaman pengurus yang memiliki kapasitas dan jenjang
tarbiyah yang berbeda-beda membuat gerak kerja yang belum selaras. Ditambah
lagi dengan momentum libur panjang yang membuat sebagian pengurus futur karna
tidak bisa dikontrol dengan baik. Langkah yang kami tempuh ialah dengan
melakukan penguatan-penguatan seperti Mabit pengurus, upgrading dan perlakuan
lainnya.
Dalam menjalani sebuah proses
keorganisasian lembaga terkhusus lembaga dakwah hal yang paling utama
diperhatiakan adalah kekutan dan kesolidan internal pengurus, kurangnya
pemahaman, kurangnya profesionalisme, komitmen dakwah yang belum terbangun
secara menyeluruh, kurangnya budaya disiplin dan tabayyun, alur dan pola
komunikasi yang berantakan serta kurannya budaya saling mengingatkan menjadi
kelemahan yang harus diperbaiki untuk kedepannya. Terkadang juga kami terlalu
fokus dengan event dan kegiatan sehingga kami lupa akan esensi keberadaan kami
disini yaitu memperkuat ruhiyah dan ukhwah diantara kami.
Seiring berjalannya waktu keadaan dan
karakter serta sifat dari tiap-tiap pengurus mulai dikenal lebih dekat, ke
totalan dan kenyamanan mulai terbangun meski tidak pada semua pengurus.
Nilai-nilai ukhwah sedikit demi sedikit mulai tertamam. Perlu di akui memang
tidak semua pengurus mersakan kenyamanan yang sama berdakwah di wajihah ini, mungkin
ketidak cocokan dengan patner kerja, merasa tidak pantas berada diposisinya
atau kurang fahamnya tentang hakikat dakwah ini dan sebagainya. Tidak menutup
kemungkinan juga pengurus merasakan kejenuhan akan rutinitas dakwah yang
dilakukan.
Dari awal kami sudah melakukan
usaha-usaha untuk menguatkan kepengurusan mulai dari silaturrahim ke
kostan/kontrakan, mengadakan mabit, rihlah, forum silaturrahim, forum lingkar
hati, pemberian suplemen tausiyah, surat cinta, pengontrolan mutab’ah dan
akademik, upgrading, jalan-jalan serta penugasan hafalan dan mengikuti tasqif.
Meski tidak semua berhasil secara keseluruhan akan tetapi hal tersebut sedikit
banyaknya memberikan efek yang mengutakan kepada pengurus.
Sebelumnya kami belajar dari para
pendahulu wajihah dakwah ini untuk membuat program dakwah yang terfokus dan
tidak terlalu banyak, usaha untuk mempress progja-progja dakwah sudah
dilakukan, namun karna kurangnya perhitungan dan pertimbngan yang matang ada
beberapa program kerja yang terbengkalai dan belum terlaksana. Kami menyadari
perlu sebuah perhitungan dan pertimbangan (SWOT) yang matang serta fokus dakwah
dalam menyusun program-program dakwah untuk kedepannya.
Terakhir, menjadi sebuah renungan yang
mendalam bagi kami presidium ketika masih banyak kekurangan yang membuat
perjalanan dakwah ini terhambat dan kurang maksimal. Terkadang kami sibuk
dengan urusan pribadi kami masing-masing, sibuk dengan targetan-targetan
pribadi kami, sibuk dengan ambisi-ambisi pribadi kami, sibuk dengan nafsu-nafsu
kami yang tidak tau kapan semuanya itu akan berakhir. Semoga Allah mengampuni
dosa-dosa kami yang belum mampu menunaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya,
meluruskan niat ini dan semoga dakwah ini bisa tetap pada asholahnya dan ke
futuh-an Fmipa ini segera terwujud.
Dalam perjalanan lembaran episode yang
singkat ini kita banyak belajar. Kita belajar tentang keikhlasan meski
terkadang berat dihati, belajar ketulusan walau terkadang kecewa, terkadang
hati ini begitu keras maka kita diajari dalam kelembutan bersikap, rasa lelah
dan futur terkadang menghamipiri maka kita belajar tentang ketegaran, belajar
bijak dalam memutuskan dan belajar banyak tentang menghargai yang sedikit serta
kita belajar tentang pengorbanan.
Kebersaman yang selama ini telah
terjalin akan segera berakhir. Banyak sudah kenangan yang kita lukiskan dengan
warna terbaik yang kita miliki masing-masing. Sehingga Ukhwah yang selama ini
kita bina semakin mekar dan bersinar indah seindah pelangi. Semoga ukhwah ini
tetap bersemayam di hati kita masing-masing sampai kita bersua di jannah-Nya.
Jazakkah khoiron katsir kepada punggawa
Rois Fmipa 2013-2014 yang telah sama-sama berjuang dan merangkai kebaikan di
wajihah dakwah ini. Kami banyak belajar dari antum semunya. Teruntuk akh
Asmawi, kami banyak belajar tentang kesabaran dan ketabahan darimu. Belajar
mengelola emosi dan tsiqoh dengan amanah, semoga allah membalas kebaikanmu.
Untuk presedium akhwat yang begitu sabar dengan karakter keras kepala ketumnya,
bersama-sama menentukan arah gerak dakwah kita dan jazakumullah atas ide-ide
besarnya, ana banyak belajar dari antunna, belajar tentang kelembutan bersikap,
belajar tentang bijak dalam mengambil keputusan dan belajar tentang menghargai
yang sedikit. Dan pimpinan-pimpinan yang tangguh luar biasa, kami belajar
tentang karismatik dalam memimpin dari akh Ari Susano, belajar tentang sikap yang
toleran dari akh jorgi, belajar menikmati indahnya hidup dan semunya dibawa
santai dari akh helmi, sammi yang perawaknnya cool dan tidak terlalu banyak
bicara, wahyu dengan senyum semringahnya, akh bram mengajarkan kami tentang
kesempurnaan dan banyak belajar dari dinda khoirul anwar tentang semngat yang
tak pernah padam, dan kepada pimpinan akhwat yang sama-sama berjuang di jalan
ini. Ternyata waktu yang satu tahun ini cukup singkat juga bagi kita untuk
melukis sebuah kanvas kosong diawal kita bersua dengan warna yang kita miliki
masing-masing. Anamah inilah yang mempertemukan kita dan ternya amanah ini jua
yang memisahkan kita. Beberapa tahapan ukhwah sudah kita lalui, meskipun kita
sadar semunya belum sempurna. Semoga kita masih merasakan nikmatnya berdakwah
dan indahnya menabur benih ukhwah dijalan ini dimanapun persinggahan post
dakwah kita selanjutnya.
Kepada seluruh anggota bidang/biro,
diwaktu yang singkat ini banyak sudah kebersaman yang kita lalui, banyak agenda
dakwah yang kita lewatkan bersama. Terkadang lidah tak bertulang dan sikap tak
bertuan banyak dan khilaf yang telah dilakukan, semoga bisa saling memaafkan
dan mengambil hikmah atas segala yang sudah kita lalui selama ini. Kepada
Adinda-adinda kami AMAR Fmipa penurus perjuangan estafet dakwah senyum yang
terukir diwajah manismu adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan tidak bisa
terlupakan bagi kami, tetaplah istiqomah dijalan ini. Untuk Dewan Pembina,
jazakallah atas bimbingan dan nasihatnya selama ini, semoga Allah membalas setiap
niatan dan kerja keras antum/na.
Ikhwan wa Akhwat fillah...
Kami menyadari sungguh masih banyak
kekurangan dan kelemahan kami dalam menjalankan amanah ini, kepengurusan Rois
Fmipa masa jihad 2013-2014 memohon maaf atas segala kesalahan yang telah kami
lakukan selama mengemban amanah ini, semoaga Allah memberikan ampuna-Nya kepada
kami atas kelalaian kami menajalankan amanah ini. Karna setiap amal dan
perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya di akhirat kelak.
Amanah ini telah banyak mengajarkan kami
tentang makna kehidupan dan bagaimana hidup ini mengalir. Hanya keikhlasan
dihati yang mengantarkan kami pada titik ini. dengan penyesalan yang mendalam
dan memohon ampunan dari Allah kami ikhlaskan amanh ini.
Untaian kata terakhir dari kami, semoga
amanah ini menjadi beban pemberat amal perbuatan kita. Marilah kita berdo’a
kepada Allah agar senantiasa di luruskan niatan kita dan selalu tetap dijaga
dalam keistiqomahan dijalan-Nya.
Semoga nasihat menjadi pengingat kita
dan Rabitah sebagai penguat kita.
Hingga kita dipertemukan nanti di
Jannah-Nya.
Amin ya Rabb...
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandar Lampung, 26 Mei 2014
Rois
Fmipa
Masa Jihad 2013-2014
Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum
Ali
Akbar Hasibuan dan Nayla Amalia
No comments:
Post a Comment